BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana untuk lingkungan hidup
manusia? Pada intinya bergantung pada apa dan siapa yang menjadi sorotan dan
kajiannya. Jika manusia menjadi sorotan atau kajiannya, lingkungan yang
menyentuh hidungnya sampai kepada benda-benda angkasa yang jaraknya ratusan
juta kilometer dari planet bumi ini, jika mempengaruhi kehidupan di muka bumi
ini maka menjadi lingkungan hidup bagi manusia.
Lingkungan hidup baik faktor biotik
maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada
lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya di muka bumi.
Dalam kondisi alami, lingkungan
dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu menyeimbangkan keadaannya.
Namun, tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah dengan adanya
campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang
terkadang melampaui batas.
Keseimbangan lingkungan secara alami
dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang terlibat
dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi
(arusenergi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan
dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen
atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai
dalam suatu ekosistem.
Jika kita memerhatikan makhluk hidup
dalam habitatnya atau pada lingkungan tempat hidupnya sangatlah menarik,
karenater jadi suatu jalinan yang sangat unik. Karena keunikan jalinan yang
terbentuk maka mengundang perhatian manusia untuk menelaah lebih jauh lagi
tentang lingkungan hidupnya. Hal tersebut mendorong lahirnya suatu disiplin
ilmu yang secara khusus mengkaji mengenai seluk beluk antara hubungan makhluk
hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Oleh karena itu dalam makalah ini
akan diuraikan segala hal yang yang berhubungan dengan lingkungan hidup,
sehingga akan lebih jelas apa sebenarnya hakekat lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ruang
Ruang yang dihuni manusia adalah
alam atau daratan yang luasnya ± 29% dari seluruh luas permukaan bumi.
Selebihnya 70% adalah lautan. Ruang dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
a)
Ruang
angkasa
Ruang
angkasa atau universe adalah alam atau jagat raya dimana Bumi berada didalamnya
sebagai salah satu planet dari sistem Matahari. Ruang angkasa adalah supermakro
terdiri atas beribu Bintang yang terkumpul dalam galaksi yang merupakan bagian
dari Jagat Raya atau Ruang Angkasa. Salah satu Galaksi adalah Galaksi Bima
Sakti (Milky Way) dimana Matahari dengan sistemnya termasuk Bumi dan planet
lainnya berada.
b)
Ruang di rumah
Di
rumah kita makna ruang berbeda-beda, didalamnya terdapat halaman rumah, ruang
tamu, kamar tidur, kamar makan, kamar mandi dan seluruhnya. Dengan fungsinya
yang berbda-beda, nilai kebersihannya pun berbeda-beda. Kamar mandi yang bersih
berbeda tolak ukurnya dengan kamar makan dan kamar tidur yang bersih. Secara
keseluruhan nilai rumah ini melebihi jumlah nilai dari setiap bagiannya, karena
nilai rumah merupakan keutuhan nilai dari berbagai macam kebutuhan kita akan
ruang. Nilai keutuhan suatu sistem selalu akan lebih dari jumlah nilai
bagian-bagian daro sistem yang utuh itu.
c)
Ruang di
sekolah
Demikian pula perincian ruang disekolah yang
berbeda-beda, fungsinya pun berbeda-beda.
2. Benda
Benda adalah pengada ragawi nirhidup
(abiota) yang sering salah disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati
tentulah sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup adalah benda yang
memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda padat, cair
dan gas.
Dalam menelaah benda kita harus
hati-hati berpijak rasional. Walaupun kita mengelompokkan benda padat, cair dan
gas, kita perlu mengingat bahwa H2O adalah benda yang berupa benda padat, atau
cair atau diatmosfer sebagai uap air. Jadi fungsinya dapat dimengerti dalam
fisika, dalam kimia.
a)
Benda padat
Benda
padat terdiri atas benda padat alami (natural) dan benda padat buatan
(artifisial). Beberapa contoh benda alami (natural) adalah tanah, batu kristal
air dan udara. Ada yang dapat diraba dan ada juga yang tidak dapat diraba namun
dapat dirasakan keberadaannya. Benda buatan (manusia) disebut (artifisial)
karena wujudnya tidak ada di alam, tetapi dihasilkan dari Alam seperti plastik,
kertas, listrik, karet dan lain sebagainya.
b)
Benda cair
Dalam
subbab sebelumnya hidrosfer, air sebagai benda cair sudah cukup rici
diutarakan. Umumnya air berupa benda cair, tetapi dalam suhu yang rendah
(dibawah 0ÂșC) air dapat berupa es yang merupakan benda padat.
c)
Benda gas
Benda
juga terdapat dalam bentuk gas. Gas merupakan benda yang terdiri atas berbagai
unsur, seperti hidrogen, helium, oksigen dan sebagainya, disamping itu ada yang
berbentuk molekul seperti uap air (H2O), oksida nitrogen (NO2), dioksida
belerang (SO2) dan sebagainya.
3. Keadaan,
Tatanan Alam
Keadaan yang dimaksud adalah tatanan
lingkungan hidup yakni apa yang dialami makhluk hidup.keadaan atau tatanan Alam
ini terjadi karena dinamikanya alam yang terdiri atas alogeni, alogenik atau
alogenesis oleh peristwa alam yang menimpa makhluk hidup. Alele adalah “asing”
karena peristiwa yang menimpa makhluk hidup berasal dari pihak lain. Keadaan
yang timbul karena ulah makhluk hidup disebut alogenik, autogenik atau
autogenesis.
a)
Alogenik
Keadaan
atau kejadian alam yang terjadi karena dinamika dalam alam disebut alogenik.
Kejadian atau tatanan ini berupa gempa, letusan gunung api, gelombang tsunami
dan sebagainya.
b)
Autogenik
Makhluk
hidup juga mungkin berbuat sesuatu sehingga mengubah keadaan di Bumi. Kejadian
ini disebut autogeni, autogenik atau autogenesis seperti pembangunan dan yang
membendung aliran sungai menjadi danau buatan. Binatang pun juga melakukan
sesuatu yang mengubah keadaan seperti burung yang membuat sarang, burung
pelatuk yang melubangi pohon dan sebagainya. Jelas bahwa sikap dan perilaku
makhluk hidup, khususnya manusia yang berakal pikiran perlu disesuaikan dengan
tatanan alam ini.
4. Daya,
Peluang dan Tantangan
Daya umumnya diartikan sebagai
kekuatan, kemampuan atau tantangan. Secara lebih luas maknanya adalah peluang
atau kesempatan artinya bagaimana kemampuan yang ada pada manusia itu digunakan
dalam menghadapi tantangan serta peluang untuk melakukan sesuatu yang bermakna
dalam kehidupan.
Faktor yang menentukan tersedianya
peluang itu sangat beragam, pertama-tama adalah kemampuan kita untuk mengerti
dan memahami sesuatu, apa yang ada dan apa yang sebenarnya kita butuhkan.
Faktor berikutnya adalah memahami sumber daya alam yang ada termasuk potensi
dan keadaannya. Misalnya upaya menjauhi gempa, meletusnya gunung api dan
sebagainya. Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah pengada (entity) yang
pasti dengan fungsi atau maknanya masing-masing dalam kehidupan. Paham ini
disebut entitisme.
Jelas bahwa dengan mengembangkan pengetahuan,
kemampuan,m dan kompetensi melalui pendidikan serta penelitian riset dan
teknologi, manusia akan memperoleh peluang mengelola dan memanfaatkan tatanan
Alam sebagai karunia Tuhan secara lebih berguna.
5. Makhluk
hidup, Pengada Insani, Biota
Makhluk hidup adalah pengada insani
(biota) yang terutama menunjukkan perwujudan atau gejala adanya kehidupan.
Padahal sebenarnya kehidupan itu juga terwujud dengan adanya, hubungan timbal
balik atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi, air,
udara, panas, sinar, cahaya dan seterusnya.
a)
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan
makhluk hidup berlangsung melalui proses yang berbeda-beda. Di dunia tumbuhan
ada pembiakan yang disebut vegetatif yakni kuncup suatu cabang dapat tumbuh
akarnya dan jadilah kuncup itu tanaman baru dari jenis yang sama. Pembiakan
vegetatif lain dikenal sebagai proses pencangkokan, penyambungan dan
sebagainya.
Tumbuhan
berbunga (Spermatophyta) berkembang biak dengan perkawinan silang putik (bunga
betina) dan polen (bunga jantan). Dari fenomena ini pun timbul dua fakta yaitu
ada tumbuhan yang mono-ekus rtinya berumah satu, dalam satu pohon ada bunga
betina ada bunga jantan seperti mangga, jambu dan sebagainya; ada yang berumah
dua dio-ekus seperti beberapa jenis rambutan, salak dan sebagainya.
Pada
hewan dalam kelas rendah dan mikroba (jasad renik) terdapat berbagai fenomena.
Ada gejala partenogenesis yakni terjadinya pembiakan tanpa silang, tubuh hewan
atau mikroba itu mengalami pemotongan dan masing-masing potongan hidup sendiri,
misalnya cacing, protozoa dan lain sebagainya.
b)
Keunikan
biota
Banyaknya
ragam ekosistem seperti adanya kelompok ekosistem laut, ekosistem air tawar
dengan berbagai tipe perairan dan kondisi alam lingkungannya akan
memungkinkan terciptanya suatu biota yang unik dan berbeda antara perairan satu
dengan yang lainnya.
Kepunahan suatu jenis biota banyak terjadi karena
kegiatan manusia yang merusak dan mengganggu kehidupan flora dan fauna. Baik
karena perburuan, perdagangan jenis yang tidak sah, atau karena eksploitasi
sumber daya yang berlebihan dan perusakan langsung maupun tidak langsung
seperti terbakarnya habitat dan sebagainya.
c)
Pusat
keanekaragaman hayati dunia
Keanekaragaman
genetika merupakan variasi didalam suatu jenis. Umumnya, makin besar populasi
suatu jenis, makin besar keanekaragaman genetiknya, dan makin kecil
kemungkinannya untuk punah.
Kelangsungan
peri kehidupan sangat bergantung pada sumber daya genetik tanaman, karena
tumbuhan adalah produsen primer bagi seluruh kehidupan. Berkaitan dengan
distribusi global sumber daya ini, terdapat delapan pusat utama dan tiga
subpusat keanekaragaman tanaman, salah satunya adalah Pusat Indo-Melayu, dengan
Indonesia merupakan bagian dari pusat terbesar. Tanaman seperti pisang,
pala,cengkeh, durian dan rambutan. Berasal dari Indonesia yang merupakan pusat
keanekaragamannya.
d)
Ras manusia
dunia
Manusia
termasuk golonga primata (binatang menyusui) yang tinggi tingakatannya dalam
kelompok homidae. Populasi manusia sebagaimana jenis dan bentuk kehidupan yang
lain sangat banyak jumlah dan ragamnya. Ragam manusia dengan jenis yang sama
Homo Sapiens berwujud dalam keanekaragaman ras (etnik) manusia.
Ras
manusia dapat mencakup kelompok manusia diseluruh atau sebagian benua dan
kepulauan.ras manusia terbentuk melalui perkembangan kelompok-kelompok manusia
dalam waktu yang sangat lama. Sejak lama ras manusia dibedakan karena faktor
geografi. Pembedanya pertama-tama meliputi warna rambut, warna kulit, serta
bentuk rambut. Disamping itu, pembedaan juga didasarkan pada pola perulangan
susunan gigi, bentuk tengkorak, dan bentuk pertulangan muka.berikutnya ras
manusia juga dibedakan berdasarkan sidik jari serta golongan darah.
6. Perilaku Makhluk
Hidup
Perilaku makhluk hidup berbeda-beda
menurut kelompok dan keberadaannya dalam kelompoknya.
a)
Makhluk
hidup lain
Keberadaan
makhluk hidup pada dasarnya menimbulkan kekaguman kita pada MahaKuasa-Nya Tuhan
yang menciptakannya.semua yang ada mempunyai makna yang berbeda-beda,
beranekaragam, isi-mengisi dan saling melengkapi sebagai suatu keutuhan sistem.
Pada umumnya semuanya mengahsilkan suatu keindahan dan akhirnya secara sosial
kita sepakati akan adanya nilai keindahan itu.
b)
Perilaku
manusia
Pada
mulanya perilaku manusia yang hidup serasi dengan alam, disekitar atau dalam
hutan serta dipedesaan wajar-wajar saja. Tetapi, setelah kehidupan mulai
mengalami berbagai masalah dan kesulitan, muncullah perilaku yag kurang wajar.
Hal ini disebabkan karena tuntunan dasar untuk survive yang kalau perlu dicapai
walaupun harus melupakan kearifan kita sebagai manusia sebagai makhluk Tuhan
yang lain.
7. Kelangsungan
Peri Kehidupan
Berbagai keanekaragaman
faktor, keadaan, daya dan waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan
per kehidupan. Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam
kehidupan, masih terlalu terbatas untuk dapat kita ketahui seperti gempa,
letusan gunung api, tsunami dan lain sebagainya.
Berbagai cara mulai sangat sederhana
sampai yang canggih perlu dikembangkan agar tingkat penyelamatan diri makin
meningkat.
a)
Daur
kehidupan
Dengan memahami daur kehidupan yang
terjadi dan upaya penyesuaian diri dengan fenomena yang terjadi, berbagai
resiko kehidupan dapat kita taggapi secara lwbih arif dan bijaksana.
b)
Piramida
kehidupan
Dalam rantai kehidupan terk=lihat
adanya fenomena rantai makanan. Rantai makanan ini pada dasarnya tersusun atas
suatu piramida makanan. Piramida makanan ini terbentuk dari struktur tropik
atau fungsi tropik, artinya kehadiran (eksistensi) suatu jenis berada dalam
struktur atau fungsi makanan dalam jenis lain.
c)
Daur hidup
lain
Terlihat ada fenomena unik di mana
hubungan antara tumbuhan dan hewan dapat berlangsung saling menguntungkan,
tetapi juga dapat mematikan, yang maknanya adalah ke arah pengaturan
keseimbangan populasi antarjenis makhluk hidup.
8. Kesejahteraan
Makhluk Hidup
Kesejahteraan (welfare) adalah
kondisi baik dari seseorang yang terukur seperti kesehatan atau materi yang
dimiliki, ataupun yang sulit untuk diukur seperti kebahagiaan (happiness),
ketentraman, rasa keadilan dan seterusnya.
a)
Kesejahteraan
manusia
Kesejahteraan yang lahir itu tidak
hanya kebutuhan dasar fisiologi seperti makan, minum, bernapas dan sebagainya,
disamping itu juga terdapat kebutuhan dasar fisik untuk mendapatkan ketentraman
hidup diri dari gangguan keamanan. Manusia juga mempunya kebutuhan dasar
psikologi, yakni sikap lahir pribadi atau jati diri atau egoisme yang merupakan
kepercayaan diri. Manusia juga memerlukan hubungan kekerabatan dan kemitraan
antara sesama manusia, yang menuntut sikap saling menghormati. Sedangkan
kesjahteraan batin termasuk bersifat keagamaan, keyakinan, spiritual, moral dan
etika.
Secara lebih khusus dapat digunakan tingkat kualitas
hidup manusia yang diukur sbb:
-
Harapan usia
-
Kualitas
hidup manusia
b)
Kesejahteraan
makhluk hidup lain
Kesejahteraan makhluk hidup lain
itu tidak dapat diukur dengan nilai kita. Misalnya, usaha untuk mengamankan
pertanamanan dari terjangan gajah, seharusnya tidak diatasi dengan menangkap
dan mengajarinya bermain bola. Hal ini, sulit untuk dimengerti apakah dengan
mengajak gajah bermain bola akan membuatnya menimbulkan sesuatu hal yang
menyenangkan. Kebebasan untuk berperilaku alami kiranya merupakan hak asasi
untuk mereka nikmati, misalnya untuk tidak mengganggu arah perjalanan mereka
kesungai untuk minum dan mandi.
Jelas
kiranya kalau kita mau memberi isi atau makna tentang lingkungan hidup mulai
ruan, perilaku manusia, dan kesejahteraan makhluk hidup lain dengan semestinya
akan kita nikmati hidup yang lebih tenteram, lbih bermakna dan lebih
menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
Untuk memahami makna lingkungan
hidup secara menyeluruh, sehingga dapat mengetahui manfaat yang dapat di ambil
dan dampak lingkungan hidup maka perlu dipahami antara lain tentang
ruang, benda, kedaan tatanan alam, daya peluang dan tantangan, mahkluk hidup,
biota, keunikan biota, prilaku mahkluk hidup, kelangsungan prikehidupan dan
kesejahteraan mahkluk hidup.
1.
Ruang
Ruang
yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29% dari seluruh
luas permukaan bumi. Selebihnya 70% adalah lautan. Ruang dibedakan menjadi 3
yaitu sebagai berikut ruang angkasa,
ruang rumah, dan ruang.
2.
Benda
Benda
adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah disebut sebagai benda
mati, karena sesuatu yang mati tentulah sebelumnya pernah hidup, sedangkan
benda nirhidup adalah benda yang memang tidak pernah hidup. Benda dapat
dipilah-pilah sebagai benda padat, cair dan gas.
3.
Keadaan, Tatanan Alam
Keadaan
yang dimaksud adalah tatanan lingkungan hidup yakni apa yang dialami makhluk
hidup.keadaan atau tatanan Alam ini terjadi karena dinamikanya alam yang
terdiri atas alogeni, alogenik atau alogenesis oleh peristwa alam yang menimpa
makhluk hidup.
4.
Daya, Peluang dan Tantangan
Daya
umumnya diartikan sebagai kekuatan, kemampuan atau tantangan. Secara lebih luas
maknanya adalah peluang atau kesempatan artinya bagaimana kemampuan yang ada
pada manusia itu digunakan dalam menghadapi tantangan serta peluang untuk
melakukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
5.
Makhluk hidup, Pengada Insani, Biota
Makhluk
hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama menunjukkan perwujudan atau
gejala adanya kehidupan. Padahal sebenarnya kehidupan itu juga terwujud dengan
adanya, hubungan timbal balik atau ketergantungannya dengan pengada ragawi,
baik benda, materi, air, udara, panas, sinar, cahaya dan seterusnya.
6.
Perilaku Makhluk Hidup
Perilaku
makhluk hidup berbeda-beda menurut kelompok dan keberadaannya dalam
kelompoknya.
7.
Kelangsungan Peri Kehidupan
Berbagai
keanekaragaman faktor, keadaan, daya dan waktu sangat menentukan apa wujud dari
kelangsungan per kehidupan. Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar
pengaruhnya dalam kehidupan, masih terlalu terbatas untuk dapat kita ketahui
seperti gempa, letusan gunung api, tsunami dan lain sebagainya.
8.
Kesejahteraan Makhluk Hidup
Kesejahteraan
(welfare) adalah kondisi baik dari seseorang yang terukur seperti kesehatan
atau materi yang dimiliki, ataupun yang sulit untuk diukur seperti kebahagiaan
(happiness), ketentraman, rasa keadilan dan seterusnya.