Kamis, 13 Juni 2013

Makna Lingkungan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

Bagaimana untuk lingkungan hidup manusia? Pada intinya bergantung pada apa dan siapa yang menjadi sorotan dan kajiannya. Jika manusia menjadi sorotan atau kajiannya, lingkungan yang menyentuh hidungnya sampai kepada benda-benda angkasa yang jaraknya ratusan juta kilometer dari planet bumi ini, jika mempengaruhi kehidupan di muka bumi ini maka menjadi lingkungan hidup bagi manusia.

Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.

Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu menyeimbangkan keadaannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah dengan adanya campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui batas.

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang terlibat dalam aksi-reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arusenergi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam suatu ekosistem.

Jika kita memerhatikan makhluk hidup dalam habitatnya atau pada lingkungan tempat hidupnya sangatlah menarik, karenater jadi suatu jalinan yang sangat unik. Karena keunikan jalinan yang terbentuk maka mengundang perhatian manusia untuk menelaah lebih jauh lagi tentang lingkungan hidupnya. Hal tersebut mendorong lahirnya suatu disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji mengenai seluk beluk antara hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Oleh karena itu dalam makalah ini akan diuraikan segala hal yang yang berhubungan dengan lingkungan hidup, sehingga akan lebih jelas apa sebenarnya hakekat lingkungan hidup.


BAB II
PEMBAHASAN

1.   Ruang
Ruang yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29% dari seluruh luas permukaan bumi. Selebihnya 70% adalah lautan. Ruang dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

     a)    Ruang angkasa
            Ruang angkasa atau universe adalah alam atau jagat raya dimana Bumi berada didalamnya sebagai salah satu planet dari sistem Matahari. Ruang angkasa adalah supermakro terdiri atas beribu Bintang yang terkumpul dalam galaksi yang merupakan bagian dari Jagat Raya atau Ruang Angkasa. Salah satu Galaksi adalah Galaksi Bima Sakti (Milky Way) dimana Matahari dengan sistemnya termasuk Bumi dan planet lainnya berada.

     b)   Ruang di rumah
            Di rumah kita makna ruang berbeda-beda, didalamnya terdapat halaman rumah, ruang tamu, kamar tidur, kamar makan, kamar mandi dan seluruhnya. Dengan fungsinya yang berbda-beda, nilai kebersihannya pun berbeda-beda. Kamar mandi yang bersih berbeda tolak ukurnya dengan kamar makan dan kamar tidur yang bersih. Secara keseluruhan nilai rumah ini melebihi jumlah nilai dari setiap bagiannya, karena nilai rumah merupakan keutuhan nilai dari berbagai macam kebutuhan kita akan ruang. Nilai keutuhan suatu sistem selalu akan lebih dari jumlah nilai bagian-bagian daro sistem yang utuh itu.

     c)    Ruang di sekolah
Demikian pula perincian ruang disekolah yang berbeda-beda, fungsinya pun berbeda-beda.

          2.      Benda
Benda adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati tentulah sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup adalah benda yang memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda padat, cair dan gas.

Dalam menelaah benda kita harus hati-hati berpijak rasional. Walaupun kita mengelompokkan benda padat, cair dan gas, kita perlu mengingat bahwa H2O adalah benda yang berupa benda padat, atau cair atau diatmosfer sebagai uap air. Jadi fungsinya dapat dimengerti dalam fisika, dalam kimia.

     a)    Benda padat
            Benda padat terdiri atas benda padat alami (natural) dan benda padat buatan (artifisial). Beberapa contoh benda alami (natural) adalah tanah, batu kristal air dan udara. Ada yang dapat diraba dan ada juga yang tidak dapat diraba namun dapat dirasakan keberadaannya. Benda buatan (manusia) disebut (artifisial) karena wujudnya tidak ada di alam, tetapi dihasilkan dari Alam seperti plastik, kertas, listrik, karet dan lain sebagainya.

     b)   Benda cair
            Dalam subbab sebelumnya hidrosfer, air sebagai benda cair sudah cukup rici diutarakan. Umumnya air berupa benda cair, tetapi dalam suhu yang rendah (dibawah 0ÂșC) air dapat berupa es yang merupakan benda padat.

     c)    Benda gas
            Benda juga terdapat dalam bentuk gas. Gas merupakan benda yang terdiri atas berbagai unsur, seperti hidrogen, helium, oksigen dan sebagainya, disamping itu ada yang berbentuk molekul seperti uap air (H2O), oksida nitrogen (NO2), dioksida belerang (SO2) dan sebagainya.

          3.    Keadaan, Tatanan Alam
Keadaan yang dimaksud adalah tatanan lingkungan hidup yakni apa yang dialami makhluk hidup.keadaan atau tatanan Alam ini terjadi karena dinamikanya alam yang terdiri atas alogeni, alogenik atau alogenesis oleh peristwa alam yang menimpa makhluk hidup. Alele adalah “asing” karena peristiwa yang menimpa makhluk hidup berasal dari pihak lain. Keadaan yang timbul karena ulah makhluk hidup disebut alogenik, autogenik atau autogenesis.

      a)    Alogenik
            Keadaan atau kejadian alam yang terjadi karena dinamika dalam alam disebut alogenik. Kejadian atau tatanan ini berupa gempa, letusan gunung api, gelombang tsunami dan sebagainya.

     b)   Autogenik
            Makhluk hidup juga mungkin berbuat sesuatu sehingga mengubah keadaan di Bumi. Kejadian ini disebut autogeni, autogenik atau autogenesis seperti pembangunan dan yang membendung aliran sungai menjadi danau buatan. Binatang pun juga melakukan sesuatu yang mengubah keadaan seperti burung yang membuat sarang, burung pelatuk yang melubangi pohon dan sebagainya. Jelas bahwa sikap dan perilaku makhluk hidup, khususnya manusia yang berakal pikiran perlu disesuaikan dengan tatanan alam ini.

          4.    Daya, Peluang dan Tantangan
Daya umumnya diartikan sebagai kekuatan, kemampuan atau tantangan. Secara lebih luas maknanya adalah peluang atau kesempatan artinya bagaimana kemampuan yang ada pada manusia itu digunakan dalam menghadapi tantangan serta peluang untuk melakukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.

Faktor yang menentukan tersedianya peluang itu sangat beragam, pertama-tama adalah kemampuan kita untuk mengerti dan memahami sesuatu, apa yang ada dan apa yang sebenarnya kita butuhkan. Faktor berikutnya adalah memahami sumber daya alam yang ada termasuk potensi dan keadaannya. Misalnya upaya menjauhi gempa, meletusnya gunung api dan sebagainya. Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah pengada (entity) yang pasti dengan fungsi atau maknanya masing-masing dalam kehidupan. Paham ini disebut entitisme.

Jelas bahwa dengan mengembangkan pengetahuan, kemampuan,m dan kompetensi melalui pendidikan serta penelitian riset dan teknologi, manusia akan memperoleh peluang mengelola dan memanfaatkan tatanan Alam sebagai karunia Tuhan secara lebih berguna.

          5.    Makhluk hidup, Pengada Insani, Biota
Makhluk hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama menunjukkan perwujudan atau gejala adanya kehidupan. Padahal sebenarnya kehidupan itu juga terwujud dengan adanya, hubungan timbal balik atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi, air, udara, panas, sinar, cahaya dan seterusnya.

     a)    Perkembangbiakan
            Perkembangbiakan makhluk hidup berlangsung melalui proses yang berbeda-beda. Di dunia tumbuhan ada pembiakan yang disebut vegetatif yakni kuncup suatu cabang dapat tumbuh akarnya dan jadilah kuncup itu tanaman baru dari jenis yang sama. Pembiakan vegetatif lain dikenal sebagai proses pencangkokan, penyambungan dan sebagainya.

            Tumbuhan berbunga (Spermatophyta) berkembang biak dengan perkawinan silang putik (bunga betina) dan polen (bunga jantan). Dari fenomena ini pun timbul dua fakta yaitu ada tumbuhan yang mono-ekus rtinya berumah satu, dalam satu pohon ada bunga betina ada bunga jantan seperti mangga, jambu dan sebagainya; ada yang berumah dua dio-ekus seperti beberapa jenis rambutan, salak dan sebagainya.

            Pada hewan dalam kelas rendah dan mikroba (jasad renik) terdapat berbagai fenomena. Ada gejala partenogenesis yakni terjadinya pembiakan tanpa silang, tubuh hewan atau mikroba itu mengalami pemotongan dan masing-masing potongan hidup sendiri, misalnya cacing, protozoa dan lain sebagainya.

      b)   Keunikan biota
            Banyaknya ragam ekosistem seperti adanya kelompok ekosistem laut, ekosistem air tawar dengan berbagai tipe perairan  dan kondisi alam lingkungannya akan memungkinkan terciptanya suatu biota yang unik dan berbeda antara perairan satu dengan yang lainnya.
Kepunahan suatu jenis biota banyak terjadi karena kegiatan manusia yang merusak dan mengganggu kehidupan flora dan fauna. Baik karena perburuan, perdagangan jenis yang tidak sah, atau karena eksploitasi sumber daya yang berlebihan dan perusakan langsung maupun tidak langsung seperti terbakarnya habitat dan sebagainya.

     c)    Pusat keanekaragaman hayati dunia
            Keanekaragaman genetika merupakan variasi didalam suatu jenis. Umumnya, makin besar populasi suatu jenis, makin besar keanekaragaman genetiknya, dan makin kecil kemungkinannya untuk punah.

            Kelangsungan peri kehidupan sangat bergantung pada sumber daya genetik tanaman, karena tumbuhan adalah produsen primer bagi seluruh kehidupan. Berkaitan dengan distribusi global sumber daya ini, terdapat delapan pusat utama dan tiga subpusat keanekaragaman tanaman, salah satunya adalah Pusat Indo-Melayu, dengan Indonesia merupakan bagian dari pusat terbesar. Tanaman seperti pisang, pala,cengkeh, durian dan rambutan. Berasal dari Indonesia yang merupakan pusat keanekaragamannya.

     d)   Ras manusia dunia
            Manusia termasuk golonga primata (binatang menyusui) yang tinggi tingakatannya dalam kelompok homidae. Populasi manusia sebagaimana jenis dan bentuk kehidupan yang lain sangat banyak jumlah dan ragamnya. Ragam manusia dengan jenis yang sama Homo Sapiens berwujud dalam keanekaragaman ras (etnik) manusia.

            Ras manusia dapat mencakup kelompok manusia diseluruh atau sebagian benua dan kepulauan.ras manusia terbentuk melalui perkembangan kelompok-kelompok manusia dalam waktu yang sangat lama. Sejak lama ras manusia dibedakan karena faktor geografi. Pembedanya pertama-tama meliputi warna rambut, warna kulit, serta bentuk rambut. Disamping itu, pembedaan juga didasarkan pada pola perulangan susunan gigi, bentuk tengkorak, dan bentuk pertulangan muka.berikutnya ras manusia juga dibedakan berdasarkan sidik jari serta golongan darah.

          6.   Perilaku Makhluk Hidup
Perilaku makhluk hidup berbeda-beda menurut kelompok dan keberadaannya dalam kelompoknya.
     a)    Makhluk hidup lain
            Keberadaan makhluk hidup pada dasarnya menimbulkan kekaguman kita pada MahaKuasa-Nya Tuhan yang menciptakannya.semua yang ada mempunyai makna yang berbeda-beda, beranekaragam, isi-mengisi dan saling melengkapi sebagai suatu keutuhan sistem. Pada umumnya semuanya mengahsilkan suatu keindahan dan akhirnya secara sosial kita sepakati akan adanya nilai keindahan itu.
     b)   Perilaku manusia
            Pada mulanya perilaku manusia yang hidup serasi dengan alam, disekitar atau dalam hutan serta dipedesaan wajar-wajar saja. Tetapi, setelah kehidupan mulai mengalami berbagai masalah dan kesulitan, muncullah perilaku yag kurang wajar. Hal ini disebabkan karena tuntunan dasar untuk survive yang kalau perlu dicapai walaupun harus melupakan kearifan kita sebagai manusia sebagai makhluk Tuhan yang lain.

          7.   Kelangsungan Peri Kehidupan
   Berbagai keanekaragaman faktor, keadaan, daya dan waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan per kehidupan. Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan, masih terlalu terbatas untuk dapat kita ketahui seperti gempa, letusan gunung api, tsunami dan lain sebagainya.

Berbagai cara mulai sangat sederhana sampai yang canggih perlu dikembangkan agar tingkat penyelamatan diri makin meningkat.
     a)    Daur kehidupan
                 Dengan memahami daur kehidupan yang terjadi dan upaya penyesuaian diri dengan fenomena yang terjadi, berbagai resiko kehidupan dapat kita taggapi secara lwbih arif dan bijaksana.

     b)   Piramida kehidupan
                 Dalam rantai kehidupan terk=lihat adanya fenomena rantai makanan. Rantai makanan ini pada dasarnya tersusun atas suatu piramida makanan. Piramida makanan ini terbentuk dari struktur tropik atau fungsi tropik, artinya kehadiran (eksistensi) suatu jenis berada dalam struktur atau fungsi makanan dalam jenis lain.

     c)    Daur hidup lain
                 Terlihat ada fenomena unik di mana hubungan antara tumbuhan dan hewan dapat berlangsung saling menguntungkan, tetapi juga dapat mematikan, yang maknanya adalah ke arah pengaturan keseimbangan populasi antarjenis makhluk hidup.

          8.   Kesejahteraan Makhluk Hidup
Kesejahteraan (welfare) adalah kondisi baik dari seseorang yang terukur seperti kesehatan atau materi yang dimiliki, ataupun yang sulit untuk diukur seperti kebahagiaan (happiness), ketentraman, rasa keadilan dan seterusnya.

      a)    Kesejahteraan manusia
                 Kesejahteraan yang lahir itu tidak hanya kebutuhan dasar fisiologi seperti makan, minum, bernapas dan sebagainya, disamping itu juga terdapat kebutuhan dasar fisik untuk mendapatkan ketentraman hidup diri dari gangguan keamanan. Manusia juga mempunya kebutuhan dasar psikologi, yakni sikap lahir pribadi atau jati diri atau egoisme yang merupakan kepercayaan diri. Manusia juga memerlukan hubungan kekerabatan dan kemitraan antara sesama manusia, yang menuntut sikap saling menghormati. Sedangkan kesjahteraan batin termasuk bersifat keagamaan, keyakinan, spiritual, moral dan etika.

Secara lebih khusus dapat digunakan tingkat kualitas hidup manusia yang diukur sbb:
      -       Harapan usia
      -       Kualitas hidup manusia

      b)   Kesejahteraan makhluk hidup lain
                 Kesejahteraan makhluk hidup lain itu tidak dapat diukur dengan nilai kita. Misalnya, usaha untuk mengamankan pertanamanan dari terjangan gajah, seharusnya tidak diatasi dengan menangkap dan mengajarinya bermain bola. Hal ini, sulit untuk dimengerti apakah dengan mengajak gajah bermain bola akan membuatnya menimbulkan sesuatu hal yang menyenangkan. Kebebasan untuk berperilaku alami kiranya merupakan hak asasi untuk mereka nikmati, misalnya untuk tidak mengganggu arah perjalanan mereka kesungai untuk minum dan mandi.

            Jelas kiranya kalau kita mau memberi isi atau makna tentang lingkungan hidup mulai ruan, perilaku manusia, dan kesejahteraan makhluk hidup lain dengan semestinya akan kita nikmati hidup yang lebih tenteram, lbih bermakna dan lebih menyenangkan.


BAB III
PENUTUP

Untuk memahami makna lingkungan hidup secara menyeluruh, sehingga dapat mengetahui manfaat yang dapat di ambil dan dampak lingkungan hidup maka perlu dipahami antara lain  tentang ruang, benda, kedaan tatanan alam, daya peluang dan tantangan, mahkluk hidup, biota, keunikan biota, prilaku mahkluk hidup, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan mahkluk hidup.

1.    Ruang
            Ruang yang dihuni manusia adalah alam atau daratan yang luasnya ± 29% dari seluruh luas permukaan bumi. Selebihnya 70% adalah lautan. Ruang dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut ruang angkasa, ruang rumah, dan ruang.

2.    Benda
            Benda adalah pengada ragawi nirhidup (abiota) yang sering salah disebut sebagai benda mati, karena sesuatu yang mati tentulah sebelumnya pernah hidup, sedangkan benda nirhidup adalah benda yang memang tidak pernah hidup. Benda dapat dipilah-pilah sebagai benda padat, cair dan gas.

3.    Keadaan, Tatanan Alam
            Keadaan yang dimaksud adalah tatanan lingkungan hidup yakni apa yang dialami makhluk hidup.keadaan atau tatanan Alam ini terjadi karena dinamikanya alam yang terdiri atas alogeni, alogenik atau alogenesis oleh peristwa alam yang menimpa makhluk hidup.

4.    Daya, Peluang dan Tantangan
            Daya umumnya diartikan sebagai kekuatan, kemampuan atau tantangan. Secara lebih luas maknanya adalah peluang atau kesempatan artinya bagaimana kemampuan yang ada pada manusia itu digunakan dalam menghadapi tantangan serta peluang untuk melakukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.



5.    Makhluk hidup, Pengada Insani, Biota
            Makhluk hidup adalah pengada insani (biota) yang terutama menunjukkan perwujudan atau gejala adanya kehidupan. Padahal sebenarnya kehidupan itu juga terwujud dengan adanya, hubungan timbal balik atau ketergantungannya dengan pengada ragawi, baik benda, materi, air, udara, panas, sinar, cahaya dan seterusnya.

6.    Perilaku Makhluk Hidup
            Perilaku makhluk hidup berbeda-beda menurut kelompok dan keberadaannya dalam kelompoknya.

7.    Kelangsungan Peri Kehidupan
            Berbagai keanekaragaman faktor, keadaan, daya dan waktu sangat menentukan apa wujud dari kelangsungan per kehidupan. Keadaan atau tatanan Alam yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan, masih terlalu terbatas untuk dapat kita ketahui seperti gempa, letusan gunung api, tsunami dan lain sebagainya.

8.    Kesejahteraan Makhluk Hidup
            Kesejahteraan (welfare) adalah kondisi baik dari seseorang yang terukur seperti kesehatan atau materi yang dimiliki, ataupun yang sulit untuk diukur seperti kebahagiaan (happiness), ketentraman, rasa keadilan dan seterusnya.

Pendidikan Berwawasan Lingkungan


            Kata dasar bersih memiliki makna tidak bernoda,tidak kotor melainkan suci.Kata inilah yang sering dikaitkan dengan sesuatu yang baik. Semisal ,Pemerintahan yang bersih (clean governance) adalah penggambaran pemerintahan yang bebas dari KKN. Ada lagi istilah lingkungan yang bersih dan sehat (clean & green).Istilah ini mengacu pada kondisi dimana manusia bisa hidup dengan nyaman di lingkungan yang hijau karena penuh tetumbuhan, bisa menghirup nafas tanpa kuatir udara tercemari, minum tanpa takut air terkontaminasi. Bahkan untuk menggambarkan hati manusia yang tidak bersarang didalamnya kebenciaan, iri dengki, amarah dan sejenisnya digunakanlah kata bersih hati.

            Dalam konteks prilaku hidup-bersih- di sini berarti terhindarnya kehidupan manusia dari hal-hal kotor yang merusak kesehatan dan kenyamanan hidupnya. Baik lingkungan dimana mereka tinggal maupun pikiran itu sendiri. Prilaku hidup bersih dan sehat berarti mereka melakukan kehidupannya dengan penuh cinta terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan. Tidak membuang sampah sembarangan, mengelolah alam sesuai fungsinya, melestarikan keanekaragaman hayati , makan-makanan yang bersih dan terhindar dari aneka racun kimiawi adalah sebagian kecil dari prilaku dan hidup sehat tersebut.

            Sekolah yang merupakan gerbang utama ilmu pengetahuan dan tempat transfer informasi, mendapat tugas berat untuk menyadarkan setiap warga sekolah, baik guru, Karyawan , orang tua siswa dan siswa sendiri untuk sadar dan berusaha menjaga dan memelihara lingkungan hidup sekitarnya agar terpelihara dengan baik.

            Karena begitu pentingnya sikap hidup yang bersih ini, maka kesadaran itu sepatutnya dibangun sejak dini.Sebagai sebuah mini society – tempat berkumpulnya manusia dari berbagai latar belakangan lingkungan alam,budaya, suku, agama dan kepentingan – sudah selayaknya jika kesadaran itu disemaikan di sekolah. Proses penyemaian kesadaran berlingkungan yang bersih dan sehat tidak hanya menjadi tanggungjawab guru, melainkan semua komponen sekolah (stock and stake holder). Karena keberhasilan pembentukan budaya peduli lingkungan dan bersih ini tidak hanya ditentukan oleh lingkungan sekolah namun juga lingkungan dimana murid tinggal.Lingkungan adalah lahan praktik nyata bagi implementasi prilaku hidup bersih dan sehat yang didapat di sekolah.

            Lebih lanjut,penyadaran ini dapat dilakukan dengan jalan membangun kesadaran akan arti penting kelestarian alam bagi kehidupan kita di masa mendatang. Hal kecil yang bisa kita lakukan misalnya membuang sampah pada tempatnya. Ini adalah pekerjaan yang sangat mudah, namun sayang sekali jikalau kesadaran terburuk di sekolah adalah : membuang sampah sembarangan . Karenanya budaya membuang sampah pada tempatnya adalah pekerjaan kecil yang kita tanamkan pada murid sejak dini. Meski tergolong sederhana namun prilaku ini memiliki dampak lingkungan yang sangat besar di masa mendatang.

            Contoh implementasi yang sederhana lagi misalnya anak dibimbing untuk mencintai lingkungan dengan jalan merawat sebuah pohon hingga pohon itu tumbuh subur dan bermanfaat bagi lingkungan.Menanam pohon-pohon produktif, atau buah-buahan di sekolah adalah contohnya. Dalam kegiatan ini anak secara tidak langsung akan melakukan aktifitas menyelamatkan lingkungan. Bagimana mereka merawat tanaman hingga bisa tumbuh subur, mengobati jika kena penyakit, bahkan melindunginya dari tangan jahil yang ingin merusak. Kegiatan inilah yang akhirnya akan membentuk jiwa peduli lingkungannnya.

            Program satu murid satu pohon di sekolah bermanfaat selain memberikan oksigen yang dapat menimbulkan kesegaran juga dapat menambah keindahan,keasrian, kesejukan dan kenyamanan dalam melakukan aktifitas belajar mengajar baik didalam kelas maupun di luar kelas.

            Atau sekolah bisa bekerja sama dengan LSM yang berkecimpung dengan lingkungan (WALHI,Green Peace,WWF) atau stake holder yang peduli terhadap lingkungan untuk datang ke sekolah memberikan pelatihan . Hal ini juga akan menjadi alternatif bagi sekolah yang tidak memiliki dana atau kemampuan yang cukup untuk memberikan hal-hal seperti di atas. Sehingga, dengan cara ini tidak menjadi sesuatu yang memberatkan bagi sekolah. Anak-anakpun masih dapat ilmu tentang kepedulian lingkungan dan dampaknya terhadap kelangsungan ekosistem yang ada didalamnya dimasa mendatang.

            Mengingat kesadaran lingkungan memiliki tujuan pokok untuk melahirkan prilaku yang peduli lingkungan,maka pembelajarannya haruslah dapat menggugah kepedulian lingkungan melalui tindakan nyata sebagaimana diberikan contoh diatas.Jika kesadaran berprilaku sehat dan bersih ini sudah tertanam dengan baik, maka sekolah Adiwiyata bukan lagi isapan jempol semata. Sekolah adiwiyata tidak hanya diindikasikan oleh lingkungan sekolah yang penuh tanaman hijau, bak sampah bertaburan dimana-mana.Lebih dari itu, yaitu prilaku hidup sehat dan bersih seluruh komponen sekolah dalam mewujudkan lingkungan yang nyaman, berkesinambungan dan bebas dari kerusakan lingkungan. Inilah sesungguhnya filosofi yang seharusnya mendasari sekolah adiwiyata itu.

            Kesadaran ini tidak bisa dicetak instan begitu saja.Yang sering terjadi anak “bersandiwara” seolah-olah menjadi peduli lingkungan, hidup bersih dan sehat karena sekolahnya akan ikut lomba UKS .Setelah lomba UKS selesai, selesailah hidup bersih ,sehat dan mencintai lingkungannya tadi. Sekolah kembali menjadi semrawut, kotor dan tidak terurus. 

            Cara atau metode ini sudah basi, seharusnya dihilangkan dari benak pendidik.Karena yang kita butuhkan adalah implementasinya dilapangan bukan dihadapan juri lomba UKS. Anak dibiasakan hidup sehat,buang sampah pada tempatnya, mengkonsumsi makanan bersih dan halal, mencintai lingkungan,menanam dan merawat tanaman, melakukan penghijauan dan mendukung program penanggulangan pemanasan global (Global Warming).

            Karena sifatnya yang universal, maka proses penumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan hidup ini tidak perlu dijadikan kurikulum tersendiri. Kesadaran ini bisa diselipkan di pelajaran-pelajaran yang diajarkan disekolah. Sebagai contoh,saat anak belajar Agama, maka kesadaran ini bisa ditumbuhkan dari pola hubungan saling menghormati sesama makluk ciptaan Tuhan.Ketidakpedulian terhadap lingkungan adalah awal dari sebuah kehancuran. Pembahasan ini dapat mengacu berlandaskan ayat dan hadist seperti QS 16:14,66, QS 21:107″tidaklah aku utus engkau kecuali kecuali sebagai rahmatan lil’alamin dan QS 30 :41 “Telah nyata kerusakan di daratan dan di lautan akibat tangan manusia”….barang siapa diantara orang Islam yang menanam tanaman maka hasilnya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan tidaklah seseorang pun mendermakan tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari kiamat (HR Muslim). Contoh lain Pada mata pelajaran Biologi. Kesadaran akan arti penting lingkungan dan hidup sehat dan bersih bisa diselipkan di kelestarian hayati, akibat deforestasi, dan lain sebagainya.

            Lebih jauh anak juga di beri penjelasan akibat langsung yang akan mereka terima jika tidak peduli terhadap lingkungan ,tidak berprilaku hidup bersih dan sehat. Visualisasikan banjir bandang,tanah longsor yang merenggut ratusan nyawa, dan bencana alam lain yang disebabkan oleh kelalaian manusia terhadap kelestarian lingkungannnya.

            Disamping itu,juga terdapat dampak besar lainnya yang kita kenal dengan Global Warming (pemanasan global). Bangun kesadaran anak melalui dampak yang ditimbulkannya, visualisasikan bagaimana dampak yang akan muncul jika gunung es di kutub utara meleleh,naiknya permukaan air laut, naiknya suhu, badai,sinar ultraviolet dan sederet dampak pemanasan global lainnya. Insyaallah, contoh dan dampak lingkungan yang lebih hidup (visualisasi melalui gambar,film) akan menyentuh kesadarannya. Semoga.